Wednesday, August 8, 2012

Musik ini Bikin Rindu Ramadhan di Kampung

Saking rindunya akan suasana puasa Ramadhan di kampung halaman, awal puasa tahun ini saya benar-benar menyempatkan diri untuk mengobatinya dengan menjalani puasa hari pertama di kampung halaman saya di Pacitan, Jawa Timur. Ya, setelah sekitar sepuluh tahun tidak lagi merasakan suasana Ramadhan di kampung halaman. Salah satu tradisi yang membuat rindu suasana Ramadhan di kampung halaman adalah saat menjelang sahur. 

Saat menjelang sahur suasana kampung menjadi sangat riuh oleh bunyi alat musik tradisional yang disebut tektek. Alat musik ini dibuat dengan bahan bambu dari jenis tertentu yang diberi lubang sedemikian rupa sehingga jika dipukul mengeluarkan bunyi yang merdu. Tektek dimainkan oleh lebih dari sepuluh orang. Kadang malah ditambah seruling, gendang, dan gong. 


Membangunkan sahur dengan musik tektek, bikin rindu kampung halaman.
Hampir setiap kampung memiliki pasukan tektek. Tektek dimainkan oleh warga dengan berjalan berkeliling kampung. Sering malah antara kelompok dari satu kampung berpapasan dengan kelompok dari kampung yang lain. Saat berpapasan bisa jadi alunan terdengar tidak merdu lagi karena dua kelompok memainkan lagu yang berbeda. Seru memang, tetapi menjadi tidak nyaman didengar dan justru terdengar kacau. Nah, biasanya untuk menghindari bentroknya dua alunan musik ini salah satu kelompok menghentikan bermiain musiknya dan memberi kesempatan kelompok lain untuk terus bermain sambil berpapasan dan bersimpangan. Setelah saling melewati, barulah kelompok yang berhenti tadi mulai memainkannya kembali.

Tak jarang tektek dimainkan untuk mengiringi lagu tertentu, terutama lagu-lagu jawa. Namun, tak jarang musik tek-tek ini digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pop atau dangdut. Apalagi lagu-lagu yang sedang hits (ngetrend). Oleh karena itu, dapat dibayangkan betapa tengah malam menjadi suasana yang meriah oleh alunan musik tektek ini. 

Tradisi membangunkan sahur ini dilakukan warga dengan penuh keceriaan dan keikhlasan, baik warga yang sudah dewasa maupun yang masih anak-anak. Nah, yang membuat rindu tentu saja karena saya pernah menjadi bagian dari meriahnya aktivitas ini sewaktu saya masih seumuran mereka yang ada di foto di atas ini.  


Monday, June 25, 2012